Sebenarnya saya tidak tahu ini apa. Antara fanfiction dengan
cerita pendek. Saya tidak tau. Saya hanya ingin membuatnya. Karna ini kisah
saya. Eh salah, maksud saya. Ini cerita tentang kehidupan saya dimulai dari
saya SMA. Loh kok jadi curcol? Yasud. Lanjut dah keinti pokok ceritanya. Check
it out >>
Author : HFB^^
Tittle : My Bestfriend is My Boyfriend
Sahabat. Itu yang paling berharga. Paling berarti. Bermakna.
Menyenangkan. Terkadang ada pahitnya didalam sebuah persahabatan. Akan ku raih
persahabatan yang indah dan sangat menyenangkan dikehidupan baruku. Yang lebih nyata.
-Lee Hana POV-
Pagi yang cerah diawali dengan
rasa senang dan senyum terkembang karena hari ini adalah hari pertama aku
sekolah di SMA. Tepatnya di Set High School. Dimana Set High School adalah sekolah yang kuimpikan sejak dulu.
“Annyeong^^”, sapa seorang yeoja
yang belum ku kenal.
“Annyeong do!”, jawabku.
“Kamu temannya Jin Yeon bukan?“,
tanyanya.
“Ne~ kamu kenal dia?”, tanyaku
padanya.
“Ye, dia teman lamaku”, jawabnya
singkat.
“Wow”, kataku spontan.
“Wae? Ayo kita duduk disini”,
ajaknya sambil menunjuk kearah bangku yang ada didekat kami.
“Shin Hyun imnida”, lanjutnya
setelah kami duduk bersama sambil menjulurkan tangannya.
“Lee Hana imnida, bangapseumnida
chinguya”, kataku ramah sambil menjabat tangannya.
“Bangapta”, jawabnya singkat.
Dan kami pun bercakap-cakap
tentang masa-masa saat kami SMP.
****
Pada saat pemilihan ekskul, aku
memilih ekskul komputer karena itu hobi ku satu-satunya yang paling ku suka.
Saat mendaftar ke labor komputer, aku bersama temanku, Songi, menuju labor
komputer. Ia juga ingin mendaftar ekskul komputer.
Aku melihat dua namja yang
wajahnya ku kenal, mereka sedang mendaftarkan diri dan menunggu namanya
dipanggil.
“Hei Kyu Hwa!! Nama mu sudah ada
di daftarkan?”, tanyaku mengagetkan namja yang lumayan dekat denganku.
“Entahlah”, jawabnya singkat. Dia
emang sedikit cuek.
Aku lirik namja yang berdiri di
belakang Kyu Hwa. ‘Kyaa~ dia manis sekali. Ahh~ salahnya dia pendek, ck!’,
gumamku lirih.
“Hei , nama kita kok nggak
dipanggil sih?”, tanyaku heran.
“Itulah, aku bingung”, kata
Songi.
“Songsaengnim, nama kami sudah
didaftarkan oleh wali kelas?”, tanyaku kepada guru ekskul komputer dengan nada
yang cukup tinggi.
“Kelas berapa?”, tanya guru itu.
“sepuluh.lima”, jawabku singkat.
“Tulis dulu nama kalian, minta
izin dari wali kelas!”, perintah songsaengnim.
“Aigoo~ ribet amat”, keluhku.
“Yuk kita cari wali kelas kita”,
kata Songi.
Aku, Songi, Kyu Hwa, dan namja
manis itu. Hm~ aku tak tau nama dia. Kami berempat menuju labor kimia.
Sesampainya di labor kimia, kami mengajak wali kelas kami ke labor komputer
untuk mendaftarkan kami berempat di ekskul komputer. Aku melihat songsaengnim tengah
bercakap-cakap dengan guru ekskul komputer. Dan tiba-tiba..
“Kelas 10.5”, seru guru ekskul
komputer tadi.
“Kyu Hwa!”, panggilnya.
“Yes!“, spontan pemilik nama yang
dipanggil tadi berseru senang dan ia segera melepas sepatu lalu masuk ke labor
komputer. ‘Aigoo~ semoga aku masuk, amin!’, harapku dalam hati.
“Lee Dong Hyun!”, panggil
songsaengnim lagi.
Si namja manis tadi tersenyum.
Entah mengapa. Hei! Dia membuka sepatunya dan beranjak masuk ke labor komputer.
Tunggu sebentar. Lee Dong Hyun?! Apa itu nama dia? Ahh~ aku mendapatkan
namanya!
“Lee Hana!”, panggilnya lagi. Hei
namaku!
“Ahh~ ne”, jawabku.
“Eh tunggu. Songi? Namamu tidak
dipanggil?”, tanya ku pada Songi heran.
“Nggak. Huh. Aku pergi dulu ya.
Mau masuk ekskul lain aja”, jawab Songi dengan nada kecewa.
“Ne. Jangan sedih chingu”, kataku
dengan sedikit senyuman untuknya.
“Ye. Bye”, katanya.
“Bye”, balasku.
Ku langkahkan kakiku memasuki
ruangan ber AC yang penuh dengan komputer yang berjejer dan di setiap komputer
diisi dengan murid-murid peserta ekskul. Ku ambil tempat duduk yang
satu-satunya kosong dan duduk menghadap sebuah monitor yang mati. Ku perhatikan
songsaengnim yang sedang membuka awalan dari pelajaran ekskul saat itu dengan
cara membalikkan badanku.
****
Beberapa bulan berlalu, aku semakin
dekat dengan Shin Hyun. Bahkan sekarang status kami sebagai sahabat. Aku senang
sekali bisa dekat dengannya. Dia cantik, ramah, pintar, mudah bergaul, dalam
arti kata umumnya dia adalah yeoja yang baik. Itu menurut pandanganku.
“Hei!”, seru Shin Hyun
mengagetkanku.
“Aigoo~ Mworago?”, tanyaku.
“Hehe, aku mau cerita nih”,
katanya sambil menarik bangku dan duduk didepan ku.
“Boleh. Mari kita cerita”, kataku
disertai dengan senyum manisku.
“Ehm.. gini looh.. si Seung Joon
bilang ke aku kalau Dong Hyun suka sama aku”, kata Shin Hyun sedikit berbisik.
“Mwo? Geurae?”
~~